Sakit gigi akibat gigi graham bungsu tumbuh, dipastikan hampir dialami oleh semua orang. Terkadang meski rasa sakitnya luar biasa, namun kebanyakan orang hanya meminum obat penghilang rasa sakit dan tidak membuang atau mencabut gigi tersebut. Padahal, jika gigi bungsu yang bermasalah dibiarkan terus-menerus dapat menimbulkan berbagai penyakit komplikasi. Haruskah gigi bungsu tersebut di cabut?Gigi bungsu adalah gigi dewasa yang terakhir kali tumbuh atau istilahnya medisnya gigi molar ketiga. Molar 1 yaitu gigi graham pertama yang tumbuh pada usia 6 tahun. Molar 2, gigi graham kedua yang tumbuh pada usia 12 tahun. sedangkan molar 3 adalah gigi graham bungsu atau gigi dewasa yang tumbuh terakhir pada usia 17-25 tahun. Jika sudah melewati usia 25 tahun biasanya gigi bungsu tidak akan tumbuh.
Pertumbuhan tulanh rahang atau gigi setiap individu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor kebiasaan yang kurang baik. Kebiasaan buruk itu seperti, kebiasaan menopang dagu, mengemut jari atau kurangnya latihan gerakan rahang.
Biasanya gigi bungsu mengalami masalah jika gigi graham bungsu yang tumbuh tidak mendapatkan ruang yang cukup untuk tumbuh dengan baik. "Biasanya karena posisinya terhalang oleh gigi depannya, tulang atau jaringan lunak yang lain". Dengan demikian gigi bungsu akan tumbuh secara tidak sempurna, seperti tumbuh dalam keadaan miring, tidur, atau terpendam sama sekali (tidak tumbuh). Sehingga terkesan gigi bungsu tumbuh secara seenaknya yang dapat menyebabkan syaraf terjepit. Sehingga timbul gejala seperti sakit kepala sebelah atau migren, rasa pegel di tulang leher hingga tengkuk, telinga terasa panas dan berdengung, gangguan pada kulit, badan terasa lelah. Gejala-gejala ini sebenarnya disebut nyeri alih. Yaitu, suatu nyeri di gigi tapi kita merasakan sakit dibagian lain. Oleh sebab itu gigi bungsu yang bermasalah haruslah dicabut untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Kalau gigi bungsu yang bermasalah di biarkan menetap, maka dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, karena gigi tersebut menekan sel syaraf.
Komplikasi yang dapat ditumbulkan dari masalah gigi bungsu ini antara lain : infeksi pada rahang, peradangan akibat penumpukan sisa makanan yang tidak terjangkau sikat gigi, hingga patah tuhang rahang. Bahkan bila dibiarkan dalam waktu yang terlalu lama, dapat menimbulkan kista atau tumor pada gigi. Kista dan tumor pada gigi, berbentuk kantong yang berisi cairan nanah berbentuk bulat.
Pembuangan atau pencabutan gigi bungsu yang bermasalah akan menjadi lebih sulit seiring dengan bertambahnya usia, sehingga penyembuhannya pun akan lebih baik jika gigi tersebut segera dicabut sebelum berusia lanjut (tua). Setelah pembuangan atau dicabut terkadang muncul beberapa kendala, diantaranya : rasa tidak nyaman karena perih, dan terkadang terjadi epmbengkakan selama 2-3 hari. masalah lainnya adalah terjadi pendarahan. Biasanya pendarahan terjadi karena pasien tidak patuh pada intruksi dokter, misal: pasien tidak menggigit kasa (kapas) selama waktu yang ditentukan 30-60 menit. Pendarahan juga dapat terjadi karena pasien berkumur-kumur atau minum air hangat. Karena dengan berkumur, penyumbatan pembuluh darah akan telepas, sedangkan air hangat dapat membuat pembuluh darah melebar sehingga darah tidak berhenti mengucur.
Yang terakhir, pada masa penyembuhan luka pasca pencabutan pasien tidak diperbolehkan merokok. Karena asap rokok yang dihisap itukan panas, nanti penyumbatan pembuluh darah bisa lepas.
1 Komentar:
saya sedang sakit,gusi saya bengkak akibat giginya mau tumbuh,sejauh ini saya belom ke dokter sieee,tapi posisi gigi saya lurus dalam arti tidak miring,tapi lebih pendek dari gigi graham di depanya,
apakah ada proses tumbuhnya gigi bungsu agar sejajar?atau memang igi bungsu lebuh pendek dari graham lainya, mohon di jawab dan terimakasih
Posting Komentar