Anemia berasal dari bahasa Yunani yang berarti tanpa darah. Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merar atau lebih tepat jumlah hemoglobin dalam sel darah kurang dari normal. Anemia berbeda dengan tekanan darah rendah. Tekanan darah rendah merupakan kondisi kurangnya kemampuan otot jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah yang sampai ke otak dan bagian tubuh lainnya.
Hemoglobim merupakan zat padat dalam sel darah merah yang menyebabkan warna merah pada darah.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Hemoglobin terbentuk dari molekul protein yang berada dalam sel darah merah. Bila jumlah sel darah merah berkurang otomatis hemoglobinpun menjadi berkurang, sehingga jumlah oksigen dalam tubuh menjadi berkurang.
Kadar hemoglobin dinyatakan dalam satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah. Nilai normal hemoglobin tergantung pada umur dan jenis kelamin. Pada bayi baru lahir kadar Hb normal 17-22 gram/dl, bayi berumur 1 minggu : 15-20 gram/dl, bayi berumur 1 bulan 11-15 gram/dl, Anak-anak : 11-13 gram/dl, pria dewasa : 14-18 gram/dl.
Sel darah merah dibuat dalam sumsum tulang. Dalam keadaan normal, sumsum tulang memproduksi 500x10 sel dalam 24 jam. Dalam membuat sel darah merah, tubuh membutuhkan zat besi, vitamin B 12 dan asam folat sebagai bahan bakunya. Di samping itu tubuh masih butuh entropoeitin yang digunakan untuk merangsang pembuatan sel darah merah. Bila bahan baku pembuatan sel darah merah berkurang dapat menyebabkan anemia.
Sebagian besar anemia di Indonesia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh karena itu kekurangan hemoglobin yang disebabkan oleh kekurangan zat besi sering disebut anemia gizi besi. Anemia gizi besi dapat terjadi karena :
- Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan.
- makanan yang kaya akan kandungan zat besi adalah : makanan hewani (seperti ikan, daging, hati, ayam).
- Makanan nabati (dari tumbuh-tumbuhan), misalnya : sayuran hijau tua yang berwarna walaupun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh usus.
- Pada masa pertumbuhan seperti anak-anak dan remaja, kebutuhan tubuh akan zat besi akan meningkat tajam.
- Pada masa hamil kebutuhan zat besi meningkat karena zat besi diperlukan untuk pertumbuhan janin serta untuk kebutuhan ibu sendiri.
- Pada penderita penyakit manahun seperti TBC kebutuhan zat besi juga meningkat.
0 Komentar:
Posting Komentar