Ketika pertama kali kita bekerja akan lebih fokus pada pekerjaan yang ditugaskan oleh atasan agar cepat selesai tanpa mempertimbangkan apapun. Semua perintah dikerjakan dengan profesional dan dedikasi tinggi sebagai bentuk pengabdian. Namun apa yang terjadi, bila kita yang sudah lama bekerja dan mulai banyak mitra kerja dengan berbagai latar belakang, maka akan semakin banyak pula informasi yang akan kita peroleh.
Salah satu informasi yang kita dapatkan adalah ingin menjadi PNS. Hal ini tak lepas dari pertimbangan bahwa kehidupan di masa depan mendatang akan lebih terjamin. Tapi perlu diingat bahwa pernah pada suatu ketika seorang pegawai swasta di tawarkan untuk menduduki jabatan tertentu setelah menjadi PNS. Tak lebih dari setahun dia bosan dan kembali menjadi manusia bebas. Dia lebih menyukai dunia bisnis, malah dalam waktu dekat dia akan bermukin di luar negeri sebagai utusan perusahaan perusahaan yang sebelumnya dia geluti.
Seorang bisa mengembangkan kariernya melalui dua jalur profesional dan struktural. Keduanya punya cara dan keuntungan yang berbeda. Orang yang berkarir melalui jalur profesional boleh disebut sebagai manusia merdeka, karena...
- Tanggung jawabnya hanya pada pekerjaan. Tidak pernah puas dengan kemampuan teknisnya dan selalu berusaha. Jika kita berkembang dan makin ahli pada bidang ini, maka bisa jadi ada perusahaan lain yang mau membayar kita lebih mahal.
- Menguasai Bidangnya dengan baik dan mencintainya melebihi apapun. Kita cenderung concern pada isu-isu yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan dan pengetahuan. Ikut organisasi, seminar yang berbicara soal bidang yang kita kuasai maka akan semakin memperkaya wawasan kita. Semakin banyak kita berhubungan dengan orang lain pada bidang yang sama, semakin kita memahami bidang pekerjaan kita. Dengan demikian kita akan lebih kreatif, inovatif, efisien dan potensi diri akan semakin berkembang tanpa menunggu perintah atau diperintah oleh siapapun.
- Gaji bisa lebih besar dari atasan. Pada perusahaan yang sudah matang dan menilai karyawannya dengan pantas, maka seorang yang profesional yang baik dan progresif akan dihargai lebih mahal dibandingkan seorang pejabat struktural dengan kemampuan memimpin yang standar. Satu-satunya kelebihan seorang pejabat struktural di bidang pekerja profesional adalah tunjangan jabatan dan fasilitas lain. Dan perlu diingat, semua tunjangan dan fasilitas itu otomatis akan lenyap begitu jabatan lepas.
- Cenderung enggan berurusan dengan persoalan orang lain, apalagi menyelesaikannya. Menurut orang tipe profesional, satu-satunya urusan yang pantas diurus adalah masalah pekerjaan. Lainnya tak jadi prioritas segala-galanya karena pengabdian dan pengembangan potensi diri secara maksimal di tempat bekerja nilainya tak ternilai. Kepuasan batin itulah yang akan didapat.
- Menolak politik kantor. Masalah ini cukup mengganggu tipe profesional. Baginya politik kantor hanya untuk orang-orang yang gila jabatan, bukan gila kerja. Tipe ini hanya butuh pengakuan dari atasan dan rekan kerja atas hasil karyanya. Bukan kursi empuk yang bernama 'kedudukan.'
- Ada orang-orang tipe ini yang cenderung tidak terlalu loyal pada perusahaan. Dia mengabdi pada profesinya, bukan kantor tempatnya bekerja, juga bukan pada uang. Menurutnya uang bisa dicari. Yang penting adalah dia senang mengerjakan pekerjaannya dimanapun itu.
- Seorang pemimpin yang baik justru akan makin berkembang ketika bisa mengembangkan anggota tim. Menurutnya tim yang baik jika seluruh anggotanya saling mendukung dan bisa mengembangkan kemampuannya. Dia tidak memikirkan perkembangan dirinya saja, tetapi juga tim beserta isinya.
- Tipe struktural akan punya kecenderungan mengatur timnya agar sesuai dengan pola yang disepakati. dia akan dengan cepat berkoordinasi dengan anggota timnya untuk mengatasi persoalan dan menyelesaikan pekerjaan secara bersama.
- Setelah membagi tugas, pemimpin akan mengecek apa saja yang sudah dikerjakan oleh anggota timnya. Inilah yang disebut dengan proses kontrol. Dia tidak akan mengontrol anak buahnya saat terakhir, tetapi secara bertahap. Sebab dia tahu persis, proses kontrol tidak bisa dilakukan secara mendadak. Jika hal itu dilakukan maka sama halnya dengan membuat masalah baru.
- Seorang pemimpin rela menjadi 'bemper' membela anggota timnya. Dia akan menegur anak buahnya secara pribadi, tidak di depan banyak orang. Sebaliknya, jika dia akan memuji anak buahnya, maka akan diungkapkan di depan sebanyak mungkin orang.
0 Komentar:
Posting Komentar