Padahal senjata ampuh untuk membunuh endometriosis adalah kehamilan. Alasannya, endometriosis terdiri dari sel-sel hidup. Seperti manusia, mereka juga butuh makanan agar tetap tumbuh dan berkembang. Bila manusia membutuhkan makanan berupa nasi, daging, atau sayuran, maka endometriosis membutuhkan darah haid sebagai "makanannya". Seorang wanita yang hamil, tentu tidak akan mengalami haid. Akibatnya, makhluk yang tak diundang itu juga tidak akan mendapatkan makanan, hingga akhirnya mati.
Namun penundaan kehamilan dan perkawinan bukanlah satu-satunya faktor yang diduga sebagai penyebab meningkatnya kasus endometriosis pada wanita karir. Stres juga ikut memicu tumbuh pesatnya endometriosis. Memang tidak secara langsung, namun stres menyebabkan keseimbangan hormon berubah. Keadaan inilah yang diduga dapat membuat endometriosis tumbuh semakin subur. Selain itu, pola makan modern, seperti makanan berlemak tinggi yang telah disisipi hormon, serta polusi udara oleh kendaraan bermotor juga berperan sama dalam mengembangkan endometriosis.
Bagi wanita karir, nyeri akibat endometriosis bisa sangat menggangu dan menurunkan produktivitas kerja. Rasa sakit itu mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan yang paling banyak berupa gangguan tidur. Para wanita sering mengalami kesulitan tidur atau terbangun karena rasa sakit. Keadaan ini menyebabkan wanita cenderung mengalami kelelahan.
Walaupun memang tidak menyebabkan kematian atau sebahaya kanker rahim, penyakit khas wanita ini dapat menurunkan kualitas kehidupan dan produktivitas. Apalagi endometriosis biasanya menyerang wanita pada usia produktif, yaitu : 25-35 tahun, walaupun bisa juga terjadi pada masa menopause dan perimenopause.
Bentuk gangguan penyakit ini bermacam-macam, dari nyeri haid hebat, keluar darah ketika buang air besar, nyeri bersenggama, nyeri punggung bagian belakang, hingga batuk berdarah ketika masa menstruasi. Bayangkan, bila setiap bulan Anda harus terbaring sakit selama dua hingga tiga hari, atau bahkan selama menstruasi, karena nyeri tersebut. Namun yang paling mencemaskan kaum wanita, endometriosis bisa menyebabkan intertilitas (ketidaksuburan).
Mewaspadai Endometriosis
Endometriosis adalah susunan seperti endometrium (selaput rahim) yang tumbuh di tempat yang tidak seharusnya, atau tumbuh di luar uterus. Karena berbagai faktor, sel-sel ini bisa berkembang dan melakukan pelekatan. "Perkembangannya menyerupai kanker, tetapi sifatnya jinak". Bentuk endometriosis bermacam-macam, ada yang nampakkan diri mirip pendarahan kulit pada penderita demam berdarah, ada yang melenting menggelembung kuning seperti cacar, ada yang menyerupai buah ceri yang kemerahan, dan ada pula yang mirip tompel berwarna coklat kehitaman. Semakin tua endometriosis, semakin gelap warnanya.
Endomeriosis memang pandai menyamar. Kemampuannya melekatkan diri dimana saja, membuat penyakit ini mempunyai gejala yang berbeda-beda. akibatnya, sering terjadi kesalahan diagnosis dan endometriosispun luput dari perhatian. Namun, untuk orang dewasa endometriosis bisa terdeteksi karena pada usia tersebut biasanya mereka ingin punya anak.
Sel-sel endometriosis yang tumbuh di luar uterus berkembang mengikuti siklus haid. Daur hidupnya seperti indung telur yang setiap bulan memproduksi hormon untuk merangsang sel-sel dinding rahim berlipat ganda sebagai persiapan telur bila dibuahi.
Begitu dinding rahim luruh karena tidak ada pembuahan, dan terjadi pendarahan alias menstruasi. Endometriosis di manapun ia berada, juga ikut mengeluarkan darah. Namun, karena darah endometriosis tidak memiliki jalan keluar, maka ia terserap kedalam sehingga semakin lama semakin menumpuk dan membentuk pelekatan di mana-mana.
Bila endometriosis tumbuh di ovarium, darah yang dikumpulkan oleh sel-sel itu akan membentuk bulatan yang disebut kista. Mereka bisa tumbuh hingga sebesar telur ayam atau bahkan sebesar buah jeruk, dan tentu saja ini dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Terutama saat mengeluarkan darah, endometriosis mengeluarkan prostaglandin, senyawa yang menimbulkan rasa sakit.
Endometriosis dan Pengobatannya
Terapi endometriosis ada tiga macam, pengobatan hormonal, pembedahan, dan kombinasi keduanya. pengonatan endometriosis sangat tergantung pada umur penderita, lamanya infertilitas (ketidakhamilan) dan beratnya keluhan atau gejala yang ditimbulkan. Tujuan akhir pengobatan ialah menghilangkan gejala dan membuat kehamilan.
Pengobatan hormonal pada endometriosis memang mampu menghentikan gejala nyeri haid dan nyeri pelvik. Namun penghentian obat pada sebagian besar kasus bisa membuat gejala-gejala itu aktif kembali. Agar bisa hilang secara permanen perlu dilakukan tindakan operasi pengangkatan endometriosis. Terapi yang sekarang banyak dilakukan adalah hormonal, kemudian pembedahan, dan hormonal lagi.
Terapi hormonal pertama ditujukan untuk meredakan dahulu pendarahan. Tindakan bedah bertujuan untuk menghancurkan endometriosis. Sedangkan terapi hormonal setelah bedah bertujuan untuk menghancurkan lesi yang mikro.
Waspadalah
Bila itu atau saudara perempuan kita terkena endometriosis. Seorang wanita yang salah seorang keluarganya terkena endometriosis, kemungkinan 6 kali lebih besar mengalami hal yang sama daripada yang tidak.
- Panjang siklus haid lebih dari 27 hari
- Masa menstruasi lebih dari 7 hari
- Sering melakukan hubungan seksual ketika menstruasi
- Merasa ada kelainan, baik nyeri di perut atau di tempat lain saat haid atau sebelum haid
- Remaja yang sering mengalami nyeri haid
- Haid tidak teratur
- Bila terdapat bercak sebelum menstruasi
- Merasa sakit ketika senggama
- Tidak hamil-hamil
Demikian sekedar wawasan untuk kita semua kaum wanita, semoga bermanfaat. Agar tidak berkembang menjadi penyakit sebaiknya memerisakan kesehatan. Semakin cepat diketahui, maka semakin mudah pengobatannya. Disamping itu biasakanlah untuk pola hidup sehat dengan olah raga secara teratur, makan makanan yang bergizi dan mengandung serat, maka kesehatan akan terjaga. Hendaklah para wanita usia subur memeriksakan diri untuk mengecek kesehatan reproduksi guna mengetahui penyakit kanker secara dini.
1 Komentar:
Artikelnya bagus :)
les privat
Posting Komentar